Senin, 18 Februari 2013

TUGAS AKHIRKU....

Assalamualaikum.....

bagi teman-teman yang lg bingung nyari contoh tugas akhir itu kyak gimana...

nah, ini adalah tugas akhirQ dari Bab 1 sampai 3 yang bisa teman-teman lihat dan jadikan contoh untuk tugas Akhir....

~Smoga Bermanfaat~



ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI MITRA NIAGA MANDIRI MAKASSAR

BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya  persaingan yang kuat di dalam dunia usaha. Beberapa  sektor usaha yang ada  mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang terkadang mematikan kegiatan usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan  usaha yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur  yang mengutamakan kesejahteraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup  yang selaras dengan UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama berdasarkan atas asas  kekeluargaan”. Maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. 
Banyak di antara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya  yang disebabkan oleh kurang baiknya menganalisis dan tidak memiliki  kemampuan untuk mengembangkan usahanya dengan baik. Baik tidaknya  koperasi tersebut dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dapat dilihat  dari pengurus dan pengelola koperasi tersebut didalam melaksanakan analisis  yang ada pada koperasi.
 Tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota  pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sesuai  dengan tujuannya koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Koperasi  harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan melakukan analisis laporan keuangan koperasi, yang diwujudkan dalam laporan keuangan. Menurut PSAK No.27  bakwa koperasi bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi yang timbul dari hubungan transaksi antara koperasi dengan anggotanya dan transaksi lain yang spesifik pada koperasi. Pernyataan ini mencakup pengaturan mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Secara periodik perusahaan atau koperasi selalu mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akuntansi dan dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan misalnya pemerintah, kreditor,  pemilik perusahaan, dan pihak menajemen, selanjutnya pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan  data dengan melakukan perhitungan lebih lanjut. Laporan keuangan berguna untuk mengetahui hasil yang dicapai pada suatu periode akuntansi. Peran laporan  keuangan sangat penting dalam mengukur perkembangan koperasi yang meliputi kemajuan dan kelancaran koperasi tersebut. Umumnya laporan keuangan koperasi  dibukukan dalam buku laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi yang dibagikan kepada setiap anggota koperasi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT). Laporan yang dibuat umumnya neraca, Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU), dan laporan-laporan pendukung lainnya seperti laporan perincian piutang, laporan permodalan Koperasi Mitra Niaga Mandiri Makassar dan besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima masing-masing anggota. 
Laporan keuangan yang telah dianalisis dapat memberikan informasi yang  memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan posisi keuangan dan  hasil operasi koperasi tersebut dalam meningkatkan  kesejahteraan anggotanya. Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada suatu periode. Hasil analisis  laporan keuangan juga menjadi salah satu dasar dalam menentukan perencanaan pada periode yang akan datang. 
Salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis sumber dan penggunaan modal kerja. Analisis tersebut dibuat karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan, kelancaran koperasi dan untuk mengetahui  kebehasilan pencapaian  tujuan koperasi. Hal ini disebabkan segala aktivitas koperasi tidak terlepas dari permodalan.
Pada umumnya dana diartikan sebagai kas (dan setara kas) atau modal kerja. Analisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian modal kerja menggambarkan suatu ringkasan sumber dan modal kerja dan perubahan unsur-unsur modal kerja yang terjadi pada perusahaan atau koperasi selama periode tertentu. 
Dengan menggunakan teknik (alat) analisis sumber dan penggunaan dana ini, pengelola perusahaan akan mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana dana tersebut dibelanjakan. selain itu, kita juga  dapat memperoleh informasi mengenai sebab-sebab terjadinya surplus (defisit) modal kerja selama periode tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang permodalan. Hasil analisis ini dilaporkan dalam laporan keuangan yang disebut laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Melalui laporan ini dapat diketahui bagaimana koperasi atau perusahaan menggunakan dana yang dimilikinya.
Koperasi Simpan Pinjam Mitra Niaga Mandiri Makassar  adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang  Simpan Pinjam yang mana proses pengelolaan keuangannya sudah cukup modern dengan menggunakan sistem komputerisasi dan juga sistem simpan pinjam yang cukup baik. Akan tetapi, Koperasi ini belum menerapkan Analisis Sumber dan modal kerja dalam sistem usahanya sehingga Penggunaan dana dalam pengoperasian usahanya tidak diperhitungkan secara baik atau  hanya menggunakan perkiraan dalam penggunaan modal kerjanya. Selain itu, perusahaan juga tidak mengetahui sebab-sebab terjadinya surplus (defisit)  modal kerja selama periode tertentu, sehingga Koperasi ini tidak melakukan perubahn-perubahan tertentu untuk mengatasi terjadinya Penurunan modal kerja dan bagaimana mengetahui sumber-sumber dana yang bisa mendatangkan keuntungan untuk meningkatkan modal kerja. Dan walaupun perusahaan ini telah memiliki cabang di beberapa kabupaten, namun usahanya seperti berjalan ditempat atau tidak tampak perkembangannya.
Dengan demikian, Dengan menggunakan teknik (alat) analisis sumber dan penggunaan dana ini, pengelola Koperasi akan mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana dana tersebut dibelanjakan. selain itu, kita juga  dapat memperoleh informasi mengenai sebab-sebab terjadinya surplus (defisit) modal kerja selama periode tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang permodalan. Hasil analisis ini dilaporkan dalam laporan keuangan yang disebut laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Melalui laporan ini dapat diketahui bagaimana koperasi  menggunakan dana yang dimilikinya.
Hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja yang dilaporkan dalam laporan tugas akhir ini penulis dapatkan dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode akuntansi. Dengan analisis ini dapat diketahui apakah analisis sumber dan penggunaan modal kerja dari periode ke periode berikutnya mengalami penurunan atau kenaikan dan apa penyebab  dari kenaikan dan penurunan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk tugas akhir dengan judul  “Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Mitra Niaga Mandiri Makassar”  
B.  Rumusan Masalah
Bagaimana analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi Mitra Niaga Mandiri Makassar?
  
C.  Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk  melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi Mitra Niaga Mandiri Makassar?
D.  Manfaat Penelitian
Adapun manafaat penelitian ini adalah:
1.      Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan analisis laporan keuangan, mengetahui tentang  perkoperasian termasuk sisa hasil usaha koperasi serta mendapat pengalaman yang berguna untuk menyusun laporan tugas akhir.
2.      Bagi Pihak Perusahaan
Dapat berguna dalam menilai keberhasilan koperasi serta dapat dijadikan
pedoman dalam menyusun rencana dan kebijakan yang ditetapkan untuk
perusahaan di masa yang akan datang.
3.      Bagi Pihak Lain
Dapat menambah pengetahuan sehingga dapat dijadikan bahan acuan atau
reverensi dalam penelitian lebih lanjut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Pengertian  Modal Kerja
Pada laporan tahunan perusahaan, modal kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jhon Fred Weston dan Thomas E.Copeland (1996 : 327) menjelaskan bahwa modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
Menurut Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan ), yaitu:
1.      Konsep kuantitatif
Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.
Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.
2.      Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja dalam konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar dan menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lainnya.
3.      Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.
Ada 2 konsep utama modal kerja menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr. (1997 : 214) yaitu :
1.      Modal Kerja Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas.
2.      Modal Kerja Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan persediaan).
B.  Jenis-jenis Modal Kerja
       Modal kerja merupakan kekayaan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan perusahaan sehari-hari. Modal kerja ini akan selalu berputar sedangkan aktiva lancar yang umumnya akan menjadi uang kas dalam suatu periode akuntansi.
Menurut W.B. Taylor (1995 : 61), jenis-jenis modal kerja dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu:
1.    Modal Kerja Permanen, yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Modal Kerja Primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
a.  Modal Kerja Normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
2.    Modal Kerja Variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan sesuai perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara:
a.    Modal Kerja Musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
b.    Modal Kerja Siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan Karena fluktuasi konjungsi.
3.    Modal Kerja Darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi mendadak).
C.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
       Modal kerja yang cukup memang sangat penting bagi suatu perusahaan. Menurut Munawir S (1995 : 117) untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup oleh suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah. Karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
a.         Sifat atau tipe dari perusahaan
1.    Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai untuk membayar pegawainya maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaan-penerimaan saat itu juga, sedangkan piutang biasanya dapat ditagih dalam waktu yang relatif pendek. Sifat dari perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus menginvestasikan modal-modalnya sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk memberikan pelayanan atau jasanya kepada masyarakat.
Sedangkan untuk perusahaan industri, keadaan sangatlah ekstrim karena perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam operasinya sehari-hari.
2.    Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga persatuan barang tersebut.
Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. Karena semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang tersebut semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Disamping itu pokok persatuan barang untuk mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan.
b.    Syarat pembelian bahan atau barang dagang
Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan dibutuhkan untuk memproduksi barang sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian yang menguntungkan, semakin sedikit uang kas yang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan atau barang dagangan, sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek maka uang kas yang diperlukan untuk membiayai persediaan semakin besar pula.
c.    Syarat penjualan
       Semakin lunak kredit yang digunakan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besar jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang. Untuk memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang dan untuk memperkecil adanya piutang yang tidak dapat ditagih, sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada pembeli, karena dengan begitu pembeli akan tertarik untuk membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.
d.   Tingkat perputaran persediaan
        Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli atau dijual kembali. Semakin tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan) semakin rendah. Untuk dapat mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan pengawasan pekerjaan secara teratur dan efisien. Selain itu semakin cepat atau semakin tinggi perputaran akan semakin memperkecil resiko kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

D.  S  Sumber Modal kerja
Pada dasarnya, sumber modal kerja terdiri dari dua pokok, yaitu:
a.     Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
b.     Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.
Sumber-sumber modal kerja pada umumnya berasal dari:
1.    Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2.    Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha pokok perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas.
3.    Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang berlebih-lebihan).
4.     Penjualan saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan.
E.  Penggunaan Modal  Kerja
Penggunaan modal kerja akan mengakibatkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Penggunaan yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1.    Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan.
2.    Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat-surat berharga atau efek, maupun kerugian insidentil lainnya.
3.    Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang.
4.    Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.
5.    Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali saham perusahaan yang beredar, atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar.
6.      Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya. Dengan kata lain adanya penurunan sektor modal yang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar atau bertambahnya hutang lancar dalam jumlah yang sama.
  Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu penggunaan modal kerja atau aktiva lancar yang hanya menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk aktiva lancar (modal tidak berubah), misalnya :
a)    Pembelian efek secara tunai.
b)    Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.
c)    Perubahan suatu bentuk piutang kebentuk piutang lainnya.
F.   Langkah-langkah Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
  Laporan tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya. Laporan ini akan dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang mungkin timbul baik dari pihak manajemen, para pemegang saham, kreditur, maupun pihak-pihak lainnya.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja menurut Bambang Riyanto (1995:355) adalah sebagai berikut :
1.      Menyusun laporan perubahan modal kerja, laporan ini menggambarkan   perubahan dari masing-masing unsur modal kerja antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja dan besarnya perubahan modal kerja.
2.       Mengelompokan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current accaounts antara dua titik waktu tersebut kedalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.
3.      Mengelompokan unsur-unsur dalam laporan laba ditahan kedalam golongan yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.
4.      Berdasarkan informasi diatas dapatlah disusun laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat dan empat variabel bebas.
a.    Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Modal Kerja. Ada dua metode untuk menghitung besarnya modal kerja:
1.       Metode saldo rata-rata:
                                                                               penjualan bersih
besarnya modal kerja =
                                                                          Perputaran modal kerja
 

2.      Metode unsur-unsur biaya
 PT. Toboali memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari  dan beroperasi selama 25 hari dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut:
1.       Bahan plastik & melamin                      Rp 2.000,-
2.       Bahan tembaga                                        Rp 500,-
3.       Upah langsung                                          Rp 750,-
Untuk pembelian bahan palstik diperlukan:
·         Uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya
·         Proses produksi memerlukan waktu 7 hari
·         penyimpanan 3 hari
        Untuk proses produksi tembaga diperlukan:
·         proses produksi memerlukan 7 hari
·         penyimpanan  3 hari
·         Biaya administrasi perbulan                 Rp 200.000
·         Sediann kas minimum                            Rp 100.000
Pertanyaan:
Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Toboali?
Jawab:
. Periode perputaran
Bahan plastik & melamin      = 5 + 7 + 3 = 15 hari
bahan Tembaga                        = 7 + 3 = 10 hari
. Kebutuhan Modal kerja
Bahan plastik dan melamin
= 200 x Rp 2.000 x 15 hari      = Rp 6.000.000
Bahan tembaga
= 200 x Rp 500 x 10 hari          = Rp 1.000.000
Upah langsung
= 200 x Rp 750 x 10 hari          = Rp 1.500.000
Biaya administrasi                    = Rp 200.000
sediaan minimum kas            = Rp 100.000
                                                           Rp 8.800.000
b.    Variabel Bebas (X)
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:
1.         Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban  finansialnya yang segera dipenuhi. Perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut mempunyai kemampuan untuk memenuhi semua kewajibannya. Dan perusahaan dikatakan tidak likuid apabila perusahaan tersebut tidak mampu membayar hutang jangka panjang ataupun jangka pendek.
a.    Current Ratio
     Current ratio adalah ukuran kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Jika current ratio kurang dari 200% maka perusahaan dikatakan kurang likuid. 
b.     Quick Ratio
     Quick ratio adalah menunjukkan angka perbandingan antara aktiva lancar persediaan dengan Hutang lancar. Tolok ukur untuk Quick ratio adalah 100%
2.     Rasio Solvabilitas
          Rasio Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
c.       Equity To Total Debt Ratio
Rasio ini dihitung dengan membandingkan antara modal sendiri dengan total hutang. Hasilnya dinyatakan dengan prosentase.



d.      Total Assets To Debt Ratio
Rasio ini menghitung berapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau seberapa bagian dari aktiva yang dibelanjai dengan hutang.
3.         Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas merupakan alat untuk mengukur laba yang diperoleh dari modal yang digunakan untuk operasi perusahaan atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
a.       Rentabilitas Ekonomis
Adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase.
b.      Profit Margin
Yaitu perbandingan antara net operating income dengan net sale. Profit Margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha.
c.       Assets Turn Over
Yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Assets turn over dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets dalam satu periode tertentu.
d.      Rentabilitas Modal Sendiri
Adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak.
4.     Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam mengalokasikan sumber dananya.
a.       Total Assets Turn Over
Merupakan alat untuk mengukur kemampuan modal yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang di investasikan untuk menghasilkan revenue.
b.       Perputaran Piutang
Perputaran piutang adalah analisis untuk mengetahui berapa kali piutang berputar dalam suatu periode tertentu melalui penjualan kredit.
c.       Perputaran Persediaan
Merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam perputaran persediaan berputar dalam satu periode tertentu atau likuiditas inventory dan kecenderungan untuk over stock. Rasio ini juga menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun. Makin besar tingkat inventory turn overnya maka semakin singkat barang tersimpan digudang.
B. Jenis dan Sumber Data
            Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa Laporan Keuangan koperasi  dan wawancara di Kantor Koperasi Mitra Niaga Mandiri yang berada di Jl. BTP blok C No.32C.
C. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data melalui komunikasi langsung dengan pihak Koperasi.

DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Edisi Pertama. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Okta Marita. 2012. Sumber dan Penggunaan Modal kerja. http://merytaocta.blogspot.com/2012/03/analisis-sumber-dan-penggunaan-modal  diunduh pada  25 Januari 2013.
Departemen Koperasi. 2002. Pedoman Klasifikasi Koperasi. (Online)
http://www.depkop.go.id (diakses Januari 2013).
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Komentar Anda!